(puisi)
dinda,
suatu senja, aku mengeja nama
ada kota di bibir Bukit Senyum,
pada senggawa matahari dengan tubuh laut
sejurus kemudian,
menggerayangi pandangan hingga pangkal Singapura sana
menelanjangi kerdip kota yang sayup
penuhi sesudut mata,
dinda,
barang se-zarah, tak sirna di batin
hangat bara padang kita
padang mengembala bunga-bunga
padang kubur...
dinda,
suatu senja, aku mengeja nama
ada kota di bibir Bukit Senyum,
pada senggawa matahari dengan tubuh laut
sejurus kemudian,
menggerayangi pandangan hingga pangkal Singapura sana
menelanjangi kerdip kota yang sayup
penuhi sesudut mata,
dinda,
barang se-zarah, tak sirna di batin
hangat bara padang kita
padang mengembala bunga-bunga
padang kubur...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar Anda, tanpa ada unsur fitnah, dan menyinggung SARA!