Setelah ke New zaeland dan Amerika Serikat, kini Nofri Rahmadika (24)
diundang lagi ke Eropa. Gadis Kelahiran Nagari
Lubuak Simato, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat ini, terpilih sebagai perwakilan Republik
Indonesia dalam The International Reseach
Exchange 2012 di Burcharest, Rumania, Eropa Tengah.
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas (Unand) Padang ini, baru saja menyelesaikan clearkship atau co assisten di RSUP M. Djamil Padang. Dia akan menunjukkan
kebolehannya dalam kancah kegiatan Internasional 3 September – 3 Oktober 2012
mendatang di di kota terbesar ke-6 Uni
Eropa itu. Kegiatan yang bertema ”The Repair
Osteocartilagenous Lession (teknik
mengobati kerusakan tulang dan sendi)” ini akan diikuti oleh berbagai perwakilan negara di
dunia.
Ika, begitu panggilan akrabnya sehari-hari. Saat
berbincang-bincang, Rabu (22/8) di Jopang, Payakumbuh, Sumatera Barat, dia mengaku sangat senang ketika mengetahui
bahwa dirinya diterima
dalam kegiatan bergengsi itu. Bahkan,
dia langsung sujud syukur tanda berterimakasih kepada Tuhan.
Pada 3 September mendatang, Ika terbang dari Padang, Sumatera Barat
menuju Jakarta. Rute pesawat Indonesia-Rumania tidak langsung, maka Ika transit
di Amsterdam, Belanda. Sekira-kira 6-8 jam di Amsterdam, baru Ika bertolak ke Bandara Ottopeni,
Bucharest, Rumania.
“Saya sangat senang mendapat pengumuman lulus, setelah melewati seleksi yang
ketat dan proses yang cukup menguras tenaga dan pikiran. Terlebih penelitian kali ini bertemakan tentang penyakit tulang dan sendi. Artinya, penelitian ini bersifat penelitian klinik, yakni
ada gabungan antara pasien di rumah sakit, bedah orthopedi dan pengumpulan data,”sebut Ika penuh keakraban.
Uniknya lagi, pengumuman yang diterimanya bertepatan pula
pada malam final Piala Eropa di Ukraina beberapa waktu lalu. Dikatakannya, pukul 00.10 tengah
malam Waktu Indonesia bagian Barat,
dia menerima kabar via email bahwa dirinya di terima Unive of Bucharest, Rumania. Negara tetangga
Ukraina (Tuan Rumah Piala Eropa 2012) ini merupakan negara terbesar ke -9 di
Uni Eropa.
“Saat
menerima email, Ika menduga apakah yang diteliti ini para atlet sepak bola piala eropa
yang mengalami
cedera tulang dan sendi?,” kata
alumni MAN Padang Japang itu sembari mengeluarkan senyum khasnya.
Dijelaskan Ika, pesaing
beasiswa unggulan Kemendiknas ini, dipilih berdasarkan IPK,
sertifikat kegiatan serta pengalaman yangg pernah diikuti,
seperti workshop, conferences serta pelatihan lainnya. Sementara pesaing berasal dari berbagai jurusan universitas se-Indonesia.
“oh iyo,.salah satu syarat diterima reseach exchange tu, toefl harus di ateh 500. Alhamdulillah, yang dapek
ke Rumania cuma
Ika surang sajo,”(Salah satu sarat diterima pada Research
exchange itu toefl harus di atas 500. Alhamdulillah, yang dapat ke Rumania cuma
Ika sendiri),” katanya lagi.
Lebih lanjut
Ika menjelaskan, tujuan
penelitian tersebut untuk mengetes teknik operasi terbaru dalam
memperbaiki kerusakan tulang dan sendi. Ini tidak hanya untuk membantu para lansia yang
karena faktor usia, mereka mengalami degenerasi
tulang dan cairan sendi yang berkurang produksinya. Tetapi, kata dia juga untuk para atlet
atau olahragawan.
“Kesehatan tulang dan sendi bagi lansia dan
atlet merupakan aset berharga bagi masa depan dan karir nya,” sebutnya.
Lanjutnya, organisasi
khusus yang menangani program pertukaran mahasiswa kedokteran dalam bidang
penelitian bernama Standing Committee on Research Exchange – Center for Indonesian Medical
Students’ Activities (SCORE-CIMSA). Tujuan
dari penelitian tersebut, untuk dapat
menjadi asisten peneliti di luar negeri.
“Secara
Otomatis, kita langsung menjadi anggota SCORE-IFMSA,”sebutnya .
Penelitian
tersebut, terang Ika, dalam rangka meningkatkan
kreativitas dan kemampuan dalam Riset mahasiswa kedokteran, serta
memperoleh pengalaman dari berbagai pendekatan yang berbeda dalam penelitan
kedokteran.
“ Dalam kegiatan
ini, mahasiswa dapat meningkatkan kegiatan penelitian dan memperoleh metode
penelitian dari negara lain, serta memperkenalkan berbagai budaya yang ada di
Indonesia pada negara lain,” ucapnya semangat.
Adapun tujuan kegiatan bersangkutan untuk
berusaha memperluas wawasan tentang ilmu kedokteran di bidang penelitian.
Lebih lanjut Ika mengatakan, sesuatu yang berkembang di Rumania bisa berguna
bagi penelitian di Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut, Ika dipandu oleh dokter terkenal dan handal selama berada di
Rumania. Ika akan dibimbing oleh pimpinan The Orthopaedic And Traumatologi Clinic, The
Center Of Articular Surgery Prof. Dr. Andrei Firica, MD, Phd dan seorang tutor Dr. Dan Laptoiu.
Masalah
biaya, Ika tidak boleh memikirkan. Pasalnya, biaya studi dan akomodasi, berupa
tempat tinggal dan konsumsi ditanggung oleh the International Federation of Medical Students Association of
Romania ( IFMSAR) . Sedangkan, biaya
perjalanan berasal dari Beasiswa Unggulan Kementerian
Pendidikan Nasional (Kemendiknas) RI. Hal ini merupakan program
Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri. Beasiswa Unggulan tersebut adalah program Kemendiknas
dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia yang mendukung
pembangunan.
Di tempat terpisah, Masmir Bin Abdurrahman (Ayah kandung Ika) dan Budiman
Binti Syahbudin (Ibu kandung Ika) mengaku meneteskan air mata setelah mendapat
kabar dari anaknya. Sebab, kedua orang
tua Ika ini hanyalah petani di kampung yang tak pernah kenal dengan nama-nama
negara, apalagi negara di Eropa.
“Saya tidak tahu di mana negeri antah berantah yang akan ditempuh anak
saya itu. saya tidak pernah berpikir sejauh ini. Kami sangat bangga dengan Ika.
Kami selalu berdoa untuknya, dan menyerahkan Ika ke Allah,” katanya haru sambil
mengusap air mata yang menetes dipipinya.
Ando (27), kakak kandung Ika
merasa bahagia. Dikatakan Ando, segenap
keluarga besarnya sangat bersyukur atas
prestasi gemilang yang diraih Ika. Diceritakannya, dari SD hingga MAN, Ika
selalu mendapat juara kelas, serta tidak
sedikit prestasi non akademik yang diraihnya.
“Alhamdllah, sampai sekarang Ika bisa meningkatkan prestasinya. Sejak
kecil, Ika dalam keluarga kami memang punya ingatan kuat, cerdas dan
baik,”sebut Ando.
Meski demikian, aku Ando, orang tuanya selalu berpesan agar tetap menjadi
anak Indonesia yang rendah hati.
Pasalnya, nama baik negara ini berada di pundak Ika saat menjadi
perwakilan RI di Rumania sana.
“Delegasi SCORE Fakultas
Kedokteran Unand, Padang untuk Rumania
ini merupakan satu-satunya asal Indonesia. Maka, Ika tidak hanya
bertanggungjawab menjaga marwah Sumatera Barat, tetapi Ika adalah representasi
negara Indonesia yang harus menjaga nama baik negara,” jelas PNS yang bertugas
di Bintan, Kepulauan Riau itu,
Seperti
dipaparkan Ando, sebelumnya Ika
juga pernah menerima beasiswa penuh Indonesian
English Language Study Program (IELSP) dari Departemen Luar Negeri Amerika
Serikat. Program pertukaran mahasiswa, untuk belajar bahasa Inggris dan budaya
Amerika di University of
Arizona , Amerika
Serikat berlangsung selama 2 bulan,
yakni 10 Juni–8 Agustus 2010.
Desember 2011 lalu, Ika
juga mewakili Indonesia pada International Youth Forum yang diselenggarakan oleh UNESCO di New Zealand.
Pada kesempatan
itu, Ika
dan timnya memenangkan proyek Unesco yang diimplementasikan
di Cristhcurht, New Zealand.
Selain
itu, Ika juga pernah menjadi delegasi
Sumatera dalam The International Islamic
Medical Ascociation (IIMA ) di Malaysia dan Singapura
tahun 2008.
Setelah mengikuti
kegiatan internasional beberapa kali, Ika memperoleh beberapa kesimpulan bahwa
anak Indonesia tidak kalah dari negara lain. Bahkan, pada khasanah intelektual
sehebat apapaun, anak Indonesia sangat dihargai dunia internasional.
“Harap dukungan dan doa
restu orang tua serta generasi muda Indonesia,” tutup gadis manis berkulit sawo
matang itu. (Mayonal Putra)