Label

Selasa, 25 Desember 2012

Waspadai Kemasan Kadarluarsa Dalam Parsel

Laporan : Mayonal Putra


PEKANBARU (VOKAL) -- Pada Perayaan Natal dan tahun baru seringkali dimanfaatkan para pedagang parsel untuk meraup untung, dengan menawarkan beranekaragam isian makanan dan minuman yang menarik dalam parsel.

Namun kesempatan itu juga tidak jarang dimanfaatkan para pedagang untuk memasukkan barang-barang kadarluarsa, atau kemasan rusak, dengan harapan, bisa mendapatkan untung lebih.

Menyiasati hal ini, pihak Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbaru menggelar pemeriksaan makanan dan minuman di toko-toko Pekanbaru selama liburan natal hingga tahun baru mendatang.  Selain melakukan pemeriksaan pihak BPOM juga menghimbau agar masyarakat mewaspadai dan hati-hati terhadap kemasan kadarluarsa.

Kepala BPOM Pekanbaru, I Gde Nyoman Suandi mengatakan, dari sekian banyak pemeriksaan yang dilakukan di 12 kabupaten dan kota di Riau, hingga saat ini Pekanbaru rekor atau terbanyak kedapatan. Sedangkan pemriksaan itu akan berlangsung hingga menjelang pergantian tahun ini.

"Sejak menjelang Natal dan tahun baru  biasanya memang dimanfaatkan sebagian pedagang untuk menjual parsel yang berisikan kemasan rusak dan kadarluarsa. Menyiasati itu, kita pun turun untuk melakukan pemeriksaan yang masih sedang berlangsung hingga pergantian tahun mendatang" ujarnya saat dikonfirmasi Harian Vokal melalui jaringan seluler, Selasa (25/12).

Ada pun barang-barang yang rentan dimasukkan para pedagang parsel yang tidak bertanggung jawab biasanya adalah jenis minuman kaleng, makanan kemasan plastik dan kaleng, dan beberapa jenis makanan dan lainnya.

"Mudah-mudahan upaya kita ini memberikan yang terbaik buat masyarakat. Bagi yang kedapatan tentu ada proses selanjutnya. Yang jelas sekarang kita lakukan tugas sebaiknya,"tutupnya. (ynl)

Reses Anggota DPRD Riau, Abu Bakar Siddik Diarak Keliling Kampung

Laporan: Mayonal Putra

KUANSING (VOKAL)--Sekretaris komisi C DPRD Riau diarak berkeliling kampung oleh ratusan warga desa Tanah Bekali, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) dengan rebana dan talempong, dalam kunjungan reses ke daerah tersebut, Minggu (24/12).

Pantauan Harian Vokal, antusias penyambutan wakil rakyat kuansing ini sudah ditunggu-tungu sejak pagi. Dari anak-anak hingga orang tua tumpah ruah menunggu kedatangan Sekretrais komisi C ini.
Begitu rombongan mobil anggota DPRD Riau ini menepi di halaman rumah kepala desa, sontak musik rebana dan talempong bergemuruh dan masyarakat berdatangan. Dari rumah tersebut, Abu Bakar Siddik diaraka berkeliling menuju balai adat.

Ditengah arak-arakan, sejumlah ibu-ibu sedang memasak konji (semacam makanan khas Kuansing,red) dalam kuali besar. Abu Bakar langsung saja mengunjungi kegiatan memasak Konji tersebut dan ikut mengaduk-aduknya dengan sendok yang panjangnya lebih kurang 1,5 meter itu. Kemudian, arak-arakan dilanjutkan ke balai adat terbuka, tepat di pinggir sungai kuantan.

Dengan corong yang telah disediakan, langsung saja kepala Desa, Ijasman memanggil masyarakatnya agar kembali berkumpul ke Balai adat guna menyampaikan aspirasinya.

Dalam sambutannya, Ijasman  menyampaikan bahwa ABu Bakar Siddik merupakan wakilnya yang paling berjasa untuk kemajuan daerahnya. Seperti penyediaan listrik, meskipun bukan listrik PLN, serta infrastruktur jalan.

“Abu bakar bukanlah orang lain di kampung ini, dia telah berjasa di kampung kami. Maka kami berbondong-bondong mendengar kabar dan juga sekaligus menyampaikan aspirasi," kata Kades Tanah Bekali, Ijasman kepada Harian Vokal.

Dikatakan Ijasman, salah jasa Abu Bakar adalah mengadakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk desa tersebut. Karena, mengharapkan listrik PLN bisa masuk ke daerah tersebut, sangat tidak mungkin. Sebab, biaya mendatangkan listrik PLN sangat besar  dan belum terjangkau oleh masyarakat setempat yang mengantungkan mata pencaharian pada karet.

Diharapkan Ijasman, agar semua wakil rakyat dapil Kuansing melakukan kerja yang benar-benar membantu masyarakat. Bahkan dia mencontohkan jasa perjuangan Abu Bakar yang  membuat daerah tersebut bisa melangkah ke depan.

Dari banyaknya aspirasi masyarakat, Abu Bakar mengatakan akan lebih memperjuangkan daerah. Terkait PLTS yang belum bisa dinikmati semua masyarakat, Abu berjanji akan mengusahan yanbg lebih besar lagi.

"PLTS ini baru untuk 600 kk. Kalau bisa nanti kita tambah. Karena, ini wattnya juga kecil. Ini merupakan perjuangan kita di APBD 2012 lalu,"tutup Abu Bakar. (ynl)

APBD Riau 2013 Fantastis,

Jalan Provinsi Masih Belum Bebas Dari Jembatan Kayu



laporan; Mayonal Putra

KUANSING (VOKAL)-Meskipun jumlah APBD 2013 sangat fantastis, Rp 8,362 triliun, hal itu tidak berbanding lurus dengan infrastruktur jalan yang sangat memprihatinkan. Masih banyak jalan provinsi yang belum bebas dari jembatan kayu dan jalan tanah yang tak bisa dilewati kendaraan biasa. Hal itulah yang ditelusuri sekretaris komisi C, DPRD Riau jalan akses menuju desa terisolir, Pangkalan Indarung, kec. Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi.

"Meskipun APBD besar, 2013 ini jalan provinsi belum bebesa juga dari jembatan kayu dan jalan tanpa aspal,"katanya kepada Harian Vokal, Minggu (21/12) lalu.

Perjalanan menuju desa paling ujung di kabupaten tersebut hanya lah 60 km. Dari ibukota kabupaten Kuansing, Teluk Kuantan, sepanjang 21 km masih menempuh jalan beraspal sampai di desa Muara lembu, kecamatan Singingi. Dari desa muara lembu arah ke Barat terbentang ruas jalan provinsi 29 km. Jalan sepanjang 29 km tersebut merupakan satu-satunya akses menuju desa pangkalan indarung, melewati hutan belantara tanpa aspal dan masih tersisa 2 jembatan kayu.

"Dari Rp 2,3 triliun anggran untuk dinas PU di 2013, baru dianggarkan Rp 1 miliar saja untuk perbaikan 1 jembatan Timbahan, di desa pulau padang. sedangkan jembatan kayu 1 lagi, yakni jembatan sungia Tolang belum bisa dianggarkan,"ungkap Abu Bakar Siddik sembari meninjau keadaan jembatan kayu Sungai tolang yang separuhnya mulai amblas.

Diceritakannya, sempat hilang Rp 1 miliar untuk perbaikan jembatan tersebut pada pembahasan anggran bersama SKPD di komisi C.  Kemudian dipertanyakannya, dan meminta agar permintaan perbaikan jembatan  sepanjang 25 m itu dikembalikan Rp 2 miliar.

"Anggaran pertama Rp2 miliar untuk jembatan timbahan ini, tetapi dirasionalisasi akhirnya tinggal Rp 1 miliar. padahal kerbutuhan membuat jembatan pengganti jembatan kayu ini Rp 2 miliar, akhirnya, alhamdulillah dapat Rp 2 miliar. Sedangkan jembatan Sungai tolang belum lagi dianggarkan, mudah-mudahan bisa di APBD perubahan nanti,"katanya.

Sementara itu, dari catatan Harian Vokal, Komitmen  Dinas PU Provinsi Riau dengan Komisi C, DPRD Riau membebaskan jembatan kayu yang masih ada di ruas jalan provinsi.  Sedangkan, anggaran untuk daerah kecamatan Singingi saja, sebagai jalan menuju perbatasan dan tembus ke kabupaten Sijunjung Sumatera barat itu, hanya menganggarkan untuk 1 jembatan saja. Menurut Abu Bakar Siddik, pihaknya juga pesimis dengan komitmen Dinas PU tersebut.

"Melihat anggaran, kita masih pesimis dengan komitmen itu. Harapan kita UPTD yang dibentuk Dinas PU  bisa mengfungsikan jalan yang putus, agar perekonomian masyarakat terisolir tetap bergerak,"katanya.

Sementara itu, anggota komisi A, DPRD Kuansing Endri Yupet berjanji akan mengatasi masalah-masalah ringan yang terjadi di ruas jalan provinsi. Kalau ada jembatan yang putus, maka kabupaten akan menganggarkan melalui dana Bantuan Bencana Alam.

"Kalau putus untuk menyelamatkan warga dari akses kita anggarkan di kabupaten melalui dana bencana alam. Kalau menunggu provinsi tentu akan lambat bantuan yang diterima penduduk,"katanya. Sedangkan, H. Zamal usman z, Humas Kontraktor, PT. Kerja sama yang menangani jalan tersebut menjelaskan bahwa di tahun 2013 sudah ada pembenahan jalan berupaya rigid payvament sepanjang 1 km dan aspal fleksibel 2 km dengan lebar 5 m di titik-titik terjal. Hal tersebut merupakan anggaran sejak 2009 sebesar Rp 5,5 m, 2011 sebesar Rp 7,5 miliar dan 2012 di APBD perubahan Rp10 miliar.

"Khusus untuk jalan pemerintah provinsi bersama komisi C DPRD Riau telah pula menggarakan di APBD  murni 2013, Rp 7 miliar. Ini hanya untuk jalan, untuk jembatan baru Rp 2 miliar,"katanya.  (ynl)

Rp500 M Anggaran Disdik Riau, Tidak Menjamin Sekolah Bebas Rusak

PEKANBARU (VOKAL)- Dari RP8,382 Triliun APBD Murni Riau tahun 2013 yang telah disahkan Anggota DPRD Riau minggu lalu, Rp500 Miliar lebih di antaranya untuk anggaran Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau selama tahun 2013. Kalkulasi itu sudah termasuk  Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Tetapi, anggarkan sebesar itu bukanlah jaminan untuk sekolah terbebas dari kerusakan infrastruktur.

Hal tersebut dikatakan wakil ketua komisi D, sekaligus anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Riau kepada Harian Vokal, Senin (24/12).  Menurutnya, anggaran untuk membebaskan sekolah dari berbagai kerusakan idealnya Rp 1,6 triliun untuk tahun 2012 ini.

“Anggaran untuk Disdik Riau kita sepakati Rp500 Miliar lebih. Meskipun sudah disepakati anggaran tersebut tidak bisa menjamin bahwa di tahun 2013 nanti, seluruh sekolah se-Riau tidak ada yang rusak lagi. Idealnya harus ada  Rp1,6 Triliun,  maka tidak akan ada lagi sekolah yang rusak di seluruh Kabupaten/Kota di Riau ini,” katanya.

Dia mengakui, alokasi anggaran untuk pendidikan masih sangat minim. Padahal, sekolah yang rusak di Riau sangat banyak.  Dia juga memastikan, alokasi Rp 500 miliar untuk bidang pendidikan terbebas dari  anggaran "siluman" atau anggaran titipan dari berbagai pihak.

"Tidak ada sama sekali. Rp 500 miliar ini kita bahas dan sudah kita kaji sebelumnya di komisi bersama TAPD. Bahkan, ini masih kurang dan belum 20 persen dari APBD untuk pendidikan,"katanya.

Dia juga mengharapkan, agar anggaran tersebut bisa dimanfaatkan Dinas Pendidikan provinsi Riau  meskipun masih tergolong sedikit.

“Kita berharap, anggaran itu sangat bermanfaat dan tidak menjadi penghalang untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Riau,” tutupnya. (mayonal)