Bait Rahasia
ada kobar yang nyala, hangat, bara di dada,
aku ingin sebuah, sebuah cinta yang rimbun,
di setiap gagangnya, aku titip buah, buah yang
ranum,
kau hadir di alam angan-angan, sejak itu pula aku terkurung
di relung teduh pandangmu, bertumpuk sudah segala
harap, pada rindu yang basah
selaksa cinta mu begitu laju, berlayar dari muara,
ke laut lepas dalam badan,
ujung zikir,
aku tumpangkan rahasia
: indah, andai kita berlayar dalam batin yang sama,
rahasia itu, belum kita beri nama
Padang, 2011
Mengeja Kota
aku mengeja nama; ada kota di bibir Bukitsenyum,
pada senggawa matahari dengan tubuh laut
sejurus kemudian; menggerayangi pandangan hingga
pangkal Singapura sana
menelanjangi kerdip kota yang sayup, penuhi sesudut
mata,
dinda,
barang se-zarah,
tak sirna di batin, hangat bara padang kita
padang mengembala bunga-bunga, padang kuburan cerita
dinda,
rantauan ini mengeja sunyi, sedang jantung begitu
membakar
decak kagum nyala di dalamnya, asa melambai, menepis
pergantian siang
hampir tergelincir disetiap ufuknya, sudut setiap
kota
pengejaan kota itu, dinda! ada api dalam sekam,
itulah kau, memilin di hatiku
Batam, 2011
Tabur Bunga
daun-daun luruh di senja itu
memecah sepi pada liang duka
badai berkabar di perang labuh
berlayarlah di hulu jantung
sampai ke perih paling dalam
lewat doa palung laut
lalu orang-orang berladang
menabur bunga
Pekanbaru, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar Anda, tanpa ada unsur fitnah, dan menyinggung SARA!