(puisi)
aku pilu menggapai gema,
di jelang malam raya
kumau ku tanggalkan dosa yang terpakai telah lama sekali,
didepan sekali, aku menanti kedatanganMu Tuhan,
sebab besok aku melihat basa-basi dalam diriku,
melihat kelaparan kaki jembatan, kusam wajah jalanan, si kumal berebut Koran bekas di halaman rumah Mu, Tuhan,
malam bergema takbir,
untukMu malam itu, bagiku dingin menusuk kesumsum tulang,
melihat setengah selera untuk bertatap, ada basa-basi dalam diriku,
seribu umatmu bergembira petasan dijalan raya,
seribu saudaraku besedih gas tiga kilo di kuburan,
sejuta umatMu bersorak takbir dari baju-baju barunya,
seratusribu jiwa keluargaku merintih minta-minta di jalan-jalan raya,
malam takbiran aku rindu menikam gema, kedalam hatiku,
Payakumbuh, 2010
aku pilu menggapai gema,
di jelang malam raya
kumau ku tanggalkan dosa yang terpakai telah lama sekali,
didepan sekali, aku menanti kedatanganMu Tuhan,
sebab besok aku melihat basa-basi dalam diriku,
melihat kelaparan kaki jembatan, kusam wajah jalanan, si kumal berebut Koran bekas di halaman rumah Mu, Tuhan,
malam bergema takbir,
untukMu malam itu, bagiku dingin menusuk kesumsum tulang,
melihat setengah selera untuk bertatap, ada basa-basi dalam diriku,
seribu umatmu bergembira petasan dijalan raya,
seribu saudaraku besedih gas tiga kilo di kuburan,
sejuta umatMu bersorak takbir dari baju-baju barunya,
seratusribu jiwa keluargaku merintih minta-minta di jalan-jalan raya,
malam takbiran aku rindu menikam gema, kedalam hatiku,
Payakumbuh, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar Anda, tanpa ada unsur fitnah, dan menyinggung SARA!