Label

Minggu, 26 Agustus 2012

Nofri Rahmadika, Setelah New Zaeland dan Amerika, Kini Wakili Indonesia Ke Rumania


Setelah ke New zaeland dan Amerika Serikat, kini Nofri Rahmadika (24) diundang lagi ke Eropa.  Gadis Kelahiran Nagari Lubuak Simato, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat  ini, terpilih sebagai perwakilan Republik Indonesia dalam The International Reseach Exchange 2012 di Burcharest, Rumania, Eropa Tengah.

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang ini, baru saja menyelesaikan clearkship atau co assisten  di  RSUP  M. Djamil Padang. Dia akan menunjukkan kebolehannya dalam kancah kegiatan Internasional  3 September – 3 Oktober 2012 mendatang di di  kota terbesar ke-6 Uni Eropa itu. Kegiatan yang bertema The Repair Osteocartilagenous Lession (teknik mengobati kerusakan tulang dan sendi) ini akan diikuti oleh berbagai perwakilan negara di dunia.

Ika, begitu panggilan akrabnya sehari-hari. Saat berbincang-bincang, Rabu (22/8) di Jopang, Payakumbuh, Sumatera Barat, dia mengaku sangat senang ketika mengetahui bahwa dirinya  diterima dalam kegiatan bergengsi itu. Bahkan, dia langsung sujud syukur tanda berterimakasih kepada Tuhan.

Pada 3 September mendatang, Ika terbang dari Padang, Sumatera Barat menuju Jakarta. Rute pesawat Indonesia-Rumania tidak langsung, maka Ika transit di Amsterdam, Belanda. Sekira-kira 6-8 jam di Amsterdam,  baru Ika bertolak ke Bandara Ottopeni, Bucharest, Rumania.

“Saya sangat senang mendapat pengumuman lulus, setelah melewati seleksi yang ketat dan proses yang cukup menguras tenaga dan pikiran. Terlebih penelitian kali ini bertemakan tentang penyakit tulang dan sendi. Artinya, penelitian ini bersifat penelitian klinik, yakni ada gabungan antara pasien di  rumah sakit, bedah orthopedi dan pengumpulan data,”sebut Ika penuh keakraban. 

Uniknya lagi,  pengumuman yang diterimanya bertepatan pula pada malam final Piala Eropa di Ukraina beberapa waktu lalu. Dikatakannya, pukul 00.10 tengah malam Waktu Indonesia bagian Barat, dia menerima kabar via email bahwa dirinya di terima Unive of  Bucharest, Rumania. Negara tetangga Ukraina (Tuan Rumah Piala Eropa 2012) ini merupakan negara terbesar ke -9 di Uni Eropa. 

“Saat menerima email, Ika menduga apakah yang diteliti ini para atlet sepak bola piala eropa yang mengalami cedera tulang dan sendi?,” kata alumni MAN Padang Japang itu sembari mengeluarkan senyum khasnya.
 Dijelaskan Ika, pesaing beasiswa unggulan Kemendiknas  ini, dipilih berdasarkan IPK, sertifikat kegiatan serta pengalaman yangg pernah diikuti, seperti workshop, conferences serta pelatihan lainnya. Sementara pesaing berasal dari berbagai jurusan universitas se-Indonesia.

 oh iyo,.salah satu syarat diterima reseach exchange tu, toefl harus di ateh 500. Alhamdulillah,  yang dapek ke Rumania cuma Ika surang sajo,”(Salah satu sarat diterima pada Research exchange itu toefl harus di atas 500. Alhamdulillah, yang dapat ke Rumania cuma Ika sendiri),” katanya lagi. 

Lebih lanjut Ika menjelaskan,  tujuan penelitian tersebut untuk mengetes teknik operasi terbaru dalam memperbaiki kerusakan tulang dan sendi. Ini tidak hanya untuk membantu para lansia yang karena faktor usia, mereka mengalami degenerasi tulang dan cairan sendi yang berkurang produksinya.  Tetapi, kata dia juga untuk para atlet atau olahragawan.
 
Kesehatan tulang dan sendi bagi lansia dan  atlet merupakan aset berharga bagi masa depan dan karir nya,” sebutnya.

Lanjutnya, organisasi khusus yang menangani program pertukaran mahasiswa kedokteran dalam bidang penelitian bernama  Standing Committee on Research Exchange – Center for Indonesian Medical Students’ Activities (SCORE-CIMSA).  Tujuan dari penelitian  tersebut, untuk dapat menjadi asisten peneliti  di  luar negeri.

“Secara Otomatis, kita langsung menjadi anggota SCORE-IFMSA,”sebutnya .

Penelitian tersebut, terang Ika, dalam rangka meningkatkan  kreativitas dan kemampuan dalam Riset mahasiswa kedokteran, serta memperoleh pengalaman dari berbagai pendekatan yang berbeda dalam penelitan kedokteran.

“ Dalam kegiatan ini, mahasiswa dapat meningkatkan kegiatan penelitian dan memperoleh metode penelitian dari negara lain, serta memperkenalkan berbagai budaya yang ada di Indonesia pada negara lain,” ucapnya semangat.

Adapun tujuan kegiatan bersangkutan untuk  berusaha memperluas wawasan tentang ilmu kedokteran di bidang penelitian. Lebih lanjut Ika mengatakan, sesuatu yang berkembang di Rumania bisa berguna bagi penelitian di Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut, Ika dipandu oleh dokter terkenal dan handal selama berada di Rumania. Ika akan dibimbing oleh pimpinan  The Orthopaedic And Traumatologi Clinic, The Center Of Articular Surgery Prof. Dr. Andrei Firica, MD, Phd dan seorang tutor Dr. Dan Laptoiu.

Masalah biaya, Ika tidak boleh memikirkan. Pasalnya, biaya studi dan akomodasi, berupa tempat tinggal dan konsumsi ditanggung oleh the International  Federation of Medical Students Association of Romania ( IFMSAR) . Sedangkan, biaya perjalanan berasal dari  Beasiswa Unggulan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) RI.  Hal ini merupakan program Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri. Beasiswa Unggulan tersebut adalah program Kemendiknas dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia yang mendukung pembangunan.



Di tempat terpisah, Masmir Bin Abdurrahman (Ayah kandung Ika) dan Budiman Binti Syahbudin (Ibu kandung Ika) mengaku meneteskan air mata setelah mendapat kabar dari anaknya.  Sebab, kedua orang tua Ika ini hanyalah petani di kampung yang tak pernah kenal dengan nama-nama negara, apalagi negara di Eropa.

“Saya tidak tahu di mana negeri antah berantah yang akan ditempuh anak saya itu. saya tidak pernah berpikir sejauh ini. Kami sangat bangga dengan Ika. Kami selalu berdoa untuknya, dan menyerahkan Ika ke Allah,” katanya haru sambil mengusap air mata yang menetes dipipinya.

Ando (27),  kakak kandung Ika merasa bahagia. Dikatakan Ando,  segenap keluarga  besarnya sangat bersyukur atas prestasi gemilang yang diraih Ika. Diceritakannya, dari SD hingga MAN, Ika selalu mendapat juara kelas, serta tidak  sedikit prestasi non akademik yang diraihnya.

“Alhamdllah, sampai sekarang Ika bisa meningkatkan prestasinya. Sejak kecil, Ika dalam keluarga kami memang punya ingatan kuat, cerdas dan baik,”sebut Ando.

Meski demikian, aku Ando, orang tuanya selalu berpesan agar tetap menjadi anak Indonesia yang rendah hati.  Pasalnya, nama baik negara ini berada di pundak Ika saat menjadi perwakilan RI di Rumania sana.

“Delegasi  SCORE Fakultas Kedokteran Unand, Padang  untuk Rumania ini merupakan satu-satunya asal Indonesia. Maka, Ika tidak hanya bertanggungjawab menjaga marwah Sumatera Barat, tetapi Ika adalah representasi negara Indonesia yang harus menjaga nama baik negara,” jelas PNS yang bertugas di Bintan, Kepulauan Riau itu,

Seperti dipaparkan Ando, sebelumnya Ika juga pernah menerima beasiswa penuh  Indonesian English Language Study Program (IELSP) dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Program pertukaran mahasiswa, untuk belajar bahasa Inggris dan budaya Amerika di University of Arizona , Amerika Serikat  berlangsung selama 2 bulan, yakni 10 Juni8 Agustus 2010.

Desember 2011 lalu, Ika juga mewakili Indonesia pada International Youth Forum yang diselenggarakan oleh UNESCO di New Zealand.  Pada kesempatan itu, Ika dan timnya memenangkan proyek Unesco yang  diimplementasikan di Cristhcurht, New Zealand.

Selain itu, Ika juga pernah menjadi delegasi Sumatera dalam The International Islamic Medical Ascociation (IIMA ) di Malaysia dan Singapura tahun  2008.

Setelah mengikuti kegiatan internasional beberapa kali, Ika memperoleh beberapa kesimpulan bahwa anak Indonesia tidak kalah dari negara lain. Bahkan, pada khasanah intelektual sehebat apapaun, anak Indonesia sangat dihargai dunia internasional.

“Harap dukungan dan doa restu orang tua serta generasi muda Indonesia,” tutup gadis manis berkulit sawo matang itu. (Mayonal Putra)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berikan Komentar Anda, tanpa ada unsur fitnah, dan menyinggung SARA!