Label

Selasa, 31 Juli 2012

PT. Riau Power Belum Jelas Persentase Progresnya




PEKANBARU (VOKAL)--Hingga kini, komisi B, DPRD Riau belum melihat sejauh mana

progres dari BUMD PT. Riau Power. Sedangkan, anggaran dana sebesar Rp 25 miliar

di APBD Perubahan 2012 untuk PT. PIR, seyogyanya difokuskan kepada PT. Riau

Power 100 persen. Sementara itu, di APBD murni, juga sudah disuntikkan anggaran

sebesar Rp 45 miliar.

"ya, kita belum bisa menjelaskan sejauh mana progresnya. Namun, anggaran

tersebut untuk membeli turbin. SEdangkan anggaran di APBD Perubahan masih dalam

dalam proses verivikasi," sebut wakil ketua komisi B, Ramli FE kepada harian

Vokal, Selasa (31/7) di ruang kerjanya.

Menurutnya, perusahaan plat merah dengan anggaran yang besar tersebut sudah

memiliki keuntungan untuk daerah. Namun, Ramli FE tidak bisa mengatakan, nominal

atau persentase keuntungan dari jumlah biaya yang telah dikucurkan.

Selain itu, anggota komisi B, DPRD Riau Tabrani Maamun dan Lampita Pakpahan,

juga bersama Ramli FE ketika diwawancarai Harian Vokal, tidak bisa memberikan

ukuran dari progres perusahaan BUMD tersebut.

"Pokoknya devidenlah perusahaan itu. ada kok keuntungannya," sebut Ramli FE.

sedangkan Tabrani Maamun bertanya kepada Lampita Pakpahan, berapa anggaran di

APBD murni untuk Riau Power. Dia mengatakan, lebih kurang Rp 45 miliar di APBD

murni.

Meski demikian, Tabrani mengharapkan, dengan dana yang besar dapat memenuhi

kebutuhan listrik di Riau.

Ditempat terpisah, anggota komisi B, DPRD Riau, Mansyur HS juga mengatakan kalau

Riau Power ada keuntungannya. Terkait berapa besarannya, dia pun tidak punya

data pasti.

Saat ditanya, alasan penganggaran PT. PIR di APBD Perubahan tetapi 100 persen

dikucurkan ke PT Riau power, dia menyebut, sebenarnya anggaran untuk Riau Power

masih dalam pertanyaan.

"karena ada ada bisnis di dalam, dan ada yg memulai. Tapi, perusahaan tersebut

sangat penting untuk menambah daya listrik di Riau," katanya singkat.

Sebelumnya, Noviwaldy Jusman, yang juga anggota komisi B, DPRD Riau, saat

dikonfirmasi Harian Vokal, dia membenarkan kalau anggaran Rp 25 miliar di APBD

Perubahan 2012 untuk PT. PIR memang dikucurkan ke Riau power semuanya.

Alasannya, untuk membeli 3 turbin sebagai penambah daya pembangkit listrik di

Riau. Dia menyebutkan, listrik di Riau masih dibawah standar nasional.

"Baru 52 persen listrik di Riau hingga saat ini. oleh karenanya, kita merasa

penting menambah daya dengan PT. Riau power. Kita juga menilai, perusahaan itu

bakal menguntungkan untuk daerah," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berikan Komentar Anda, tanpa ada unsur fitnah, dan menyinggung SARA!