PEKANBARU (VOKAL)--Gubernur Riau, HM. Rusli Zainal menyampaikan pengajuan anggaran tambahan
dalam Rapat paripurna Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Riau tentang Perubahan APBD Provinsi
Riau tahun Anggaran 2012, Senin (16/7) di ruang paripurna DPRD Riau.
Dalam pidatonya, Rusli Zainal menyampaikan 3 poin penting dengan nilai tambahan yang cukup
fantastis dari APBD sebelumnya, yakni sebesar Rp 1,026 triliun.
Disebutkannya, Pertama, Pendapatan Daerah, setelah APBD Provinsi tahun Anggaran 2012
diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 18,71 Persen. Hal tersebut melonjak sebesar
Rp1,026 Triliun yang membuat jumlah penambahan menjadi Rp6,514 Triliun. Sementara sebelum
terjadi perubahan anggaran hanya Rp5,487 Triliun.
Rencana kenaikan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Rp 1,824 Triliun meningkat 19,55
Persen atau Rp356 Miliar menjadi Rp 2,181 Triliun.
"Hal tersebut berdasarkan upaya dan kerja keras serta inovasi yang terus-menerus dari kita
bersama yang berkomitmen untuk mengoptimalkan sumber-sumber penerimaan daerah," kata HM. Rusli
Zainal.
Dia juga mengharapkan, penerimaan dana perimbangan yang semula hanya Rp2,998 Triliun, supaya
bisa meningkat sebesar 22,34 Persen atau Rp669 Miliar atau di atasnya menjadi Rp3,668 Triliun,
yang akan diperoleh dari penerimaan bagi hasil pajak dan sumber daya alam.
Pada poin Kedua, Rusli berbicara tentang belanja daerah. Di APBD Provinsi Riau tahun Anggaran
2012 sebesar Rp6,366 Triliun meningkat menjadi Rp8,177 Triliun atau terjadi penambahan belanja
setelah perubahan APBD sebesar Rp1,810 Triliun atau meningkat sebesar 28,43 Persen.
Peningkatan jumlah belanja ini pada perubahan APBD, dialokasikan untuk kelompok Belanja Tidak
(BTL)Langsung sebesar Rp4,018 Triliun atau meningkat sebesar 24,71 Persen atau Rp796 Miliar jika
dibandingkan dengan sebelum Perubahan sebesar Rp3,221 Triliun. Sementara pada kelompok Belanja
Langsung meningkat menjadi Rp4,159 Triliun. Hal tersebut meningkat sebesar Rp1,013 Triliun atau
32,21 Persen jika dibandingkan dengan sebelum Perubahan yaitu Rp3,145 Triliun.
Terkait dengan hal tersebut, juga dialokasikan Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota
sebesar Rp270 Miliar atau bertambah sebesar Rp105 Miliar atau 63,64 Persen dibandingkan APBD
Murni sebesar Rp165 Miliar.
Alokasi dana tersebut akan dimanfaatkan untuk dukungan penyelenggaraan PON XVIII di 10
Kabupaten/Kota. Namun, hal itu juga mencakup bantuan keuangan yang bersifat khusus dalam rangka
dukungan pendanaan pelaksanaan program dan kegiatan yang menjadi kewenangan pemerintah
Kabupaten/Kota.
Dia juga menyampaikan, dalam Perubahan APBD tahun Anggaran 2012, direncanakan bagi hasil pajak
kepada Kabupaten/Kota bertambah sebesar 12,98 Persen atau Rp429 Miliar menjadi Rp1,023 Triliun,
sementara sebelum perubahan APBD, sebesar Rp593,334 Miliar.
Poin Ketiga tentang pembiayaan daerah. Perubahan APBD tahun anggaran 2012 merupakan Sisa Lebih
Perhitungan tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA). SiLPA tahun 2011 berdasarkan hasil audit BPK
sebesar Rp1,339 Triliun
"Uang itu akan digunakan untuk menutup defisit anggaran, sehingga sisa lebih pembiayaan
anggaran tahun berkenaan dapat dimanfaatkan dengan optimal pada perubahan APBD Provinsi Riau
tahun anggaran 2012 ini," pungkasnya. (ynl)
dalam Rapat paripurna Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Riau tentang Perubahan APBD Provinsi
Riau tahun Anggaran 2012, Senin (16/7) di ruang paripurna DPRD Riau.
Dalam pidatonya, Rusli Zainal menyampaikan 3 poin penting dengan nilai tambahan yang cukup
fantastis dari APBD sebelumnya, yakni sebesar Rp 1,026 triliun.
Disebutkannya, Pertama, Pendapatan Daerah, setelah APBD Provinsi tahun Anggaran 2012
diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 18,71 Persen. Hal tersebut melonjak sebesar
Rp1,026 Triliun yang membuat jumlah penambahan menjadi Rp6,514 Triliun. Sementara sebelum
terjadi perubahan anggaran hanya Rp5,487 Triliun.
Rencana kenaikan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Rp 1,824 Triliun meningkat 19,55
Persen atau Rp356 Miliar menjadi Rp 2,181 Triliun.
"Hal tersebut berdasarkan upaya dan kerja keras serta inovasi yang terus-menerus dari kita
bersama yang berkomitmen untuk mengoptimalkan sumber-sumber penerimaan daerah," kata HM. Rusli
Zainal.
Dia juga mengharapkan, penerimaan dana perimbangan yang semula hanya Rp2,998 Triliun, supaya
bisa meningkat sebesar 22,34 Persen atau Rp669 Miliar atau di atasnya menjadi Rp3,668 Triliun,
yang akan diperoleh dari penerimaan bagi hasil pajak dan sumber daya alam.
Pada poin Kedua, Rusli berbicara tentang belanja daerah. Di APBD Provinsi Riau tahun Anggaran
2012 sebesar Rp6,366 Triliun meningkat menjadi Rp8,177 Triliun atau terjadi penambahan belanja
setelah perubahan APBD sebesar Rp1,810 Triliun atau meningkat sebesar 28,43 Persen.
Peningkatan jumlah belanja ini pada perubahan APBD, dialokasikan untuk kelompok Belanja Tidak
(BTL)Langsung sebesar Rp4,018 Triliun atau meningkat sebesar 24,71 Persen atau Rp796 Miliar jika
dibandingkan dengan sebelum Perubahan sebesar Rp3,221 Triliun. Sementara pada kelompok Belanja
Langsung meningkat menjadi Rp4,159 Triliun. Hal tersebut meningkat sebesar Rp1,013 Triliun atau
32,21 Persen jika dibandingkan dengan sebelum Perubahan yaitu Rp3,145 Triliun.
Terkait dengan hal tersebut, juga dialokasikan Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota
sebesar Rp270 Miliar atau bertambah sebesar Rp105 Miliar atau 63,64 Persen dibandingkan APBD
Murni sebesar Rp165 Miliar.
Alokasi dana tersebut akan dimanfaatkan untuk dukungan penyelenggaraan PON XVIII di 10
Kabupaten/Kota. Namun, hal itu juga mencakup bantuan keuangan yang bersifat khusus dalam rangka
dukungan pendanaan pelaksanaan program dan kegiatan yang menjadi kewenangan pemerintah
Kabupaten/Kota.
Dia juga menyampaikan, dalam Perubahan APBD tahun Anggaran 2012, direncanakan bagi hasil pajak
kepada Kabupaten/Kota bertambah sebesar 12,98 Persen atau Rp429 Miliar menjadi Rp1,023 Triliun,
sementara sebelum perubahan APBD, sebesar Rp593,334 Miliar.
Poin Ketiga tentang pembiayaan daerah. Perubahan APBD tahun anggaran 2012 merupakan Sisa Lebih
Perhitungan tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA). SiLPA tahun 2011 berdasarkan hasil audit BPK
sebesar Rp1,339 Triliun
"Uang itu akan digunakan untuk menutup defisit anggaran, sehingga sisa lebih pembiayaan
anggaran tahun berkenaan dapat dimanfaatkan dengan optimal pada perubahan APBD Provinsi Riau
tahun anggaran 2012 ini," pungkasnya. (ynl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar Anda, tanpa ada unsur fitnah, dan menyinggung SARA!